1. Apa yang dimaksud dengan “Sejarah Nasional Indonesia” Apa bedanya dengan “Sejarah Indonesia?” Jelaskan bagaimana fungsi dan peran “Sejarah Nasional Indonesia” sebagai salah satu komponen dalam PIPS dikaitkan dengan visi, misi, dan tujuan Sejarah Nasional Indonesia dan PIPS itu sendiri.
2. Jelaskan mengapa menurut anda M.C. Ricklefs mengawali bukunya A History of Modern Indonesia c. 1200 dengan kedatangan Islam?
3. Diplomasi dan perang adalah dua sisi dari mata-uang yang sama (two sides of the same coin). Bagaimana anda menjelaskan kedua hal itu dalam masa Revolusi tahun 1945-1950.
4. Menurut anda, “kebudayaan nasional” Indonesia itu apakah sudah terbentuk? Apakah kebudayaan Indonesia itu sama dengan totalitas kebudayaan-kebudayaan lokal atau sama sekali lain?
1. Apa yang dimaksud dengan “Sejarah Nasional Indonesia” Apa bedanya dengan “Sejarah Indonesia?” Jelaskan bagaimana fungsi dan peran “Sejarah Nasional Indonesia” sebagai salah satu komponen dalam PIPS dikaitkan dengan visi, misi, dan tujuan Sejarah Nasional Indonesia dan PIPS itu sendiri.
Sejarah Nasional Indonesia merupakan sejarah indonesia yang sudah merupakan suatu kesatuan bangsa melalui perkembangan daerah/atau suku-sukunya, sehingga membentuk suatu masyarakat Indonesia secara nasional. Sejarah Nasional Indonesia sebenarnya lebih bersifat politis, hal ini dilakukan untuk menanamkan patriotisme, moral, tenggang rasa, persatuan dan kesatuan dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Bahkan pada jaman orde baru penulisan sejarah nasional Indonesia banyak direkayasa untuk kepentingan politis para penguasa pada jaman itu.
Agak sedikit berbeda dengan sejarah nasional Indonesia, Sejarah Indonesia lebih bersifat terbuka dan menekankan pada metode ilmiah dan hasil analisis terhadap data-data historis, sehingga hasilnya dapat dipercaya dan dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan objektif. Sejarah Indonesia mengkaji sejarah tentang Indonesia jauh sebelum negara Indonesia itu terbentuk, dari mulai era pra kolonial, kerajaan, kolonial dengan ditandai masuknya bangsa-bangsa Eropa ke Indonesia, awal kemerdekaan, Odre lama, Orde Baru, era reformasi sampai sekarang.
Visi, misi dan tujuan Sejarah Nasional Indonesia dan PIPS
Visi Sejarah Nasional Indonesia adalah menjelaskan perjalanan historis bangsa Indonesia sehingga menjadi sebuah bangsa seperti sekarang.
Misi Sejarah Nasional Indonesia adalah untuk menanamkan patriotisme, moral, tenggang rasa, persatuan dan kesatuan dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia, Bhineka Tunggal Ika.
Tujuan Sejarah Nasional Indonesia adalah sebagai pemersatu, perekat, dan memperkuat persatuan dan kesatuan, sehingga bangsa Indonesia tetap sebagai bangsa Indonesia yang besar.
Menumbuhkan nilai-nilai nasionalisme, kewarganegaraan, moral dan ideologi, menekankan pada metode berfikir ilmiah, sehingga dapat mengambil suatu keputusan berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam Sejarah Nasional Indonesia.
2. Jelaskan mengapa menurut anda M.C. Ricklefs mengawali bukunya A History of Modern Indonesia c. 1200 dengan kedatangan Islam?
M.C. Ricklefs mengawali bukunya A History of Modern Indonesia c. 1200 dengan kedatangan Islam, karena pada waktu itu dengan datangnya pedagang Islam selain untuk berdagang juga membawa pembaharuan dari segi agama dan kehidupan sosial, kemudian pada masa periode ini data-data histografi primer seperti batu nisan, prasasti dan buku-buku ditulis dalam bahasa modern (jawa dan melayu) bukan menggunakan bahasa kuno seperti jawa kuno atau melayu kuno.
3. Diplomasi dan perang adalah dua sisi dari mata-uang yang sama (two sides of the same coin). Bagaimana anda menjelaskan kedua hal itu dalam masa Revolusi tahun 1945-1950.
Kurun waktu 1945-1950 merupakan periode yang sangat penting dalam sejarah Republik Indonesia. Periode ini disebut dengan periode Revolusi. Pada periode ini perjuangan memperoleh pengakuan internasional dilakukan dengan intensif melalui perjuangan diplomasi di berbagai meja perundingan. Perjuangan diplomasi berjalan ditengah tengah berbagai tentangan dari sebagian kalangan di dalam negeri yang menolak untuk mempergunakan jalan diplomasi karena dianggap tidak efektif dan hanya dengan kekuatan bersenjatalah Republik Indonesia dapat mempertahankan kemerdekaannya.
Sejarah telah membuktikan bahwa Republik Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaannya harus melalui perjuangan diplomasi yang seiring sejalan dengan perjuangan bersenjata. Kendala-kendala yang dihadapi perjuangan diplomasi pada masa Revolusi yang datang dari dalam maupun luar negeri dan tekad yang kuat untuk terbebas dari belenggu penjajahan telah memaksa kekuatan diplomasi Indonesia untuk matang dalam usianya yang masih sangat muda. Fakta sejarah kembali membuktikan bahwa perjuangan diplomasi pada masa Revolusi tidak bisa dipandang remeh, bahkan perjuangan diplomasi telah mengambil peran sangat penting yang menentukan masa depan Republik Indonesia.
4. Menurut anda, “kebudayaan nasional” Indonesia itu apakah sudah terbentuk? Apakah kebudayaan Indonesia itu sama dengan totalitas kebudayaan-kebudayaan lokal atau sama sekali lain?
Untuk menjawab pertanyaan diatas, mari kita artikan apa yang disebut Kebudayaan Indonesia. Dalam kamus Wikipedia, kebudayaan Indonesia didefinisikan sebagai seluruh kebudayaan lokal yang telah ada sebelum bentuknya nasional Indonesia pada tahun 1945.
Ki Hadjar menguraikan arti dasar kebudayaan sebagai buah budi manusia. Kata kebudayaan sendiri berasal dari kata cultura yang merupakan perbendaharaan bahasa Latin. Menurut Ki Hadjar, kebudayaan selalu mempunyai sifat nasional, karena rakyat yang menimbulkan kebudayaan tersebut ialah semua orang yang hidup di dalam satu lingkungan alam dan satu lingkungan zaman. Orang-orang itu, meskipun sebenarnya memiliki kebudayaan yang saling berbeda, tetapi mereka saling berhubungan sehingga mau tidak mau akan terjadi pertukaran kebudayaan. Dalam kaitan dengan kebudayaan nasional, Ki Hadjar menuturkan bahwa kebudayaan nasional terbentuk dari puncak-puncak dan sari-sari kebudayaan yang terdapat di seluruh wilayah Indonesia, baik kebudayaan lama maupun baru.
Perkembangan kebudayaan nasional, menurutnya, harus melalui jalan yang disebutnya tri-kon, yaitu memiliki kontinuitas dengan kebudayaan yang telah silam, menjalankan konvergensi dengan jalannya kebudayaan-kebudayaan lain, dan akhirnya bersifat konsentris dalam persatuan dengan kebudayaan dunia walaupun tetap mempertahankan kepribadian sendiri.
Perkembangan kebudayaan nasional, menurutnya, harus melalui jalan yang disebutnya tri-kon, yaitu memiliki kontinuitas dengan kebudayaan yang telah silam, menjalankan konvergensi dengan jalannya kebudayaan-kebudayaan lain, dan akhirnya bersifat konsentris dalam persatuan dengan kebudayaan dunia walaupun tetap mempertahankan kepribadian sendiri.
Dengan demikian menurut pendapat saya, kebudayaan nasional Indonesia itu masih dalam proses pembentukan, karena kebudayaan nasional itu tercipta dari percampuran, perpaduan dari berbagai budaya masa lalu dan sekarang, kebudayaan lokal yang unggul dan bersifat memberikan kemajuan, kebudayaan asing yang selaras dengan kebudayaan lokal. Jadi inti dari dapat terbentuknya kebudayaan nasional adalah rasa bangga, memiliki dan saling menghargai kebudayaan-kebudayaan lokal. Oleh karena itu totalitas kebudayaan-kebudayaan lokal bukan merupakan kebudayaan Indonesia, karena untuk bisa mewujudkan kebudayaan Indonesia, setiap etnis/suku harus lebih toleran terhadap budaya, sehingga terjadi akulturasi kebudayaan yang unggul sehingga tercipta kebudayaan yang dapat menjadi jati diri deluruh bangsa indonesia yaitu yang disebut dengan “Kebudayaan Nasional”.
Sumber :
Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto ( 1994 ). Sejarah Nasional Indonesia. Jilid I. Jakarta: Balai Pustaka.
Numan Somantri M. (2001). Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Ricklefs. M. C. ( 2005 ). Sejarah Indonesia Moderen; 1200-2004. Jakarta : PT Serambi Ilmu Semesta.
Sartono Kartodirdjo. (1987). Pengantar Sejarah Indonesia Baru. 1500-1900. Jakarta: Gramedia